Rabu, 13 Februari 2019

dulu

itu dulu,
waktu aku memaksakan hati untuk pergi.
kenapa aku rela?

...

apakah kamu rela?
melepasku untuk kebahagiaan dirimu sendiri..

silahkan kamu bentengi dirimu, agar nanti aku tak dapat berharap.
karna bisa saja nanti aku kembali meski tak pasti.

...

apa aku menyesal?

Mungkin bukan kita menyesalinya, tapi hanya aku..
Ya aku yang memilih pergi hanya karena kamu bisa melepas aku..

...

ini aku adalah seorang yang tidak punya apa2, jika aku punya mungkin sudah ku meminang dirimu..

aku malu, malu jika bergerak melamar dirimu..
aku tidak punya apa2..

alasanku pergi,
adalah syarat agar kau bahagia.
kenapa aku tidak bilang?, bahkan hanya pergi begitu saja!.

aku kecewa dengan diriku, aku tidak ingin kamu kecewa nanti.

...

hey, kamu tau, ada kalimat yang lucu..
yaitu kepastian dan harapan,

itu lucu.. mereka adalah kalimat singgungan..
aku bisa tertawa dengan air mata..

lucu! benar2 lucu..
aku tidak kuat menahan air mata itu..

mereka jatuh begitu saja..

itu bukan karna harapan kan? atau memang kepastian yang memaksa air mata itu jatuh

..

kenapa aku bersama dia saat itu?
kamu sudah tau, itu cara untuk kamu membenciku sepenuh hatimu..

agar ku bisa meninggalkanmu..
bukan tenang, tapi terluka..

maafkan aku,

waktu itu aku juga pernah bilang, ini akan terbiasa seperti awal kita bukan siapa2..
memang itu syarat, agar kamu kecewa lebih dulu..

maafkan aku,

cara terbaiku memang diam.. diam melawan diriku sendiri untuk menahan kesedihan,

kamu tau?denganya aku berjuang bukan untuk sesuatu yg aku impikan.
aku hanya main2..
janji diriku, setelah kamu aku tidak akan seserius itu sama seperti ucapku padamu.

yang akhirnya kini aku menyesal sungguh,
dan kamu harus tau,
janjiku itu tetap utuh..
meski kita tidak lagi utuh..

Alaah!
Omong kosong macam apa ini?!
Tidak ada janji yang utuh ketika diantara kita memilih jalan yang berbeda.

Janji yang awalnya dijalani bersama dengan tujuan yang sama, tapi harus terpaksa diingkari karena dipersimpangan ini.
aku memilih belok sedangkan kamu tetap bertahan sebelum mencari jalan baru..

...

sekarang ini aku siap melamarmu, tapi bohong.

aku bohong, itu hanya keinginanku..

aku masi bukan apa2 yang punya segalanya,

pesimis? tentu aku optimis, optimis tidak bisa mengharapkan dirimu.

...

sampai saat ini aku berjanji, setelah dulu aku akan menjadi apa~

menjadi air yang meluluhkan dirimu lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar , :D
Komentar Akan Di Cek Terlebih Dahulu Oleh Admin.. Bicaralah Yang Sopan. Terimakasih ..

Popular Posts

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More